Minggu, 20 April 2014

fourth post - 2014 (TUAN)



Sepotong Roti  
Ini kisahku dengan..?..  Iya, sebut saja dia Tuan! bersama sepotong roti yang menjadi saksi perekam peristiwa.

Sehelai roti tawar dengan selai cokelat diatasnya. sepotong roti ini tak bisa bercerita banyak tentang Tuan, hanya saja sepotong roti ini telah merekam kejadian bagaimana aku menjadi sangat gugup di depan Tuan, andai roti ini bisa bersuara mungkin dia tertawa terbahak-bahak melihat gayaku yang salah tingkah di depan Tuan.
Seperti kisahku,

third post - 2014 (dandelion)

 
Dande...
begitu aku menyebutynya.
apa istimewanya bunga ini ri?
bagiku dia sederhana,
bunga alam..
seperti bunga kapas...
Dande,
dia bisa berdiri dengan tegar
tetap menantang
tetap melawan
Tak peduli perlakuan angin
walaupun angin akan menghempas
dan merampas mahkota kapasnya

Rabu, 16 April 2014

second post - 2014 (Bulan Penuh)




15/4/2014
And this rhyme to the full moon that deliver me go home:

  
Bulan Penuh

Hari kelima belas,
Langit Sayu-sayu
Awan malu-malu
Sang bulan cantik malam ini

Bulan keempat,
Memercikan seberkas cahaya
Bermain-main dengan bintang
Tersenyum menyapa dunia
Dewa-Dewi terbang mengitarinya

Abad  dua puluh lembar empat belas,
Sempurna untuk sang bulan
ini hari malam
ini hari kelam
ini hari sempurna
sempurna mempertunjukkan parasnya


Bad, dark, and sorrow
hai, aku riri untuk sekian kalinya aku memperkenalkan diri.  14 april 2014 hari ini sangat melelahkan dan 3 kata diatas mewakili perasaanku, Kenapa lelah? Any matters that solved, Hari yang sangat panjang bagi wanita yang kondisi tubuhnya tidak fit dan harus berlarian kesana- kemari untuk menyelesaikan satu persatu urusan. All i do always with resentment hasilnya gak ada yang memuaskan.

Malam ini aku ada UTS Sos Media, seperti biasa aku gak pernah belajar dalam menghadapinya dan aku selalu mengandalkan memori otak yang telah merekam pelajaran dari penerangan dosen. Tapi kenyataannya memori otakku kurang bisa diandalkan, Karena tiap hari ditimbun oleh banyak materi dari mata kuliah berbeda. Kayaknya ini otak udah kayak tempat sampah, tiap hari jadi tempat pembuangan materi. Jadinya aku gak maksimal deh waktu ngerjain UTS dan ngeluarkan jurus “nguuawur intelek”. Penyesalan kenapa sih datengnya terakhir? Kalo diawal namanya pendaftaran ri.

Ya begitulah aku menyesali perbuatanku dan muncul kalimat: “kenapa tadi aku gak belajar? Padahal itu td jawabannya ada dibuku”. Kejadian seperti itu sering terjadi dan berulang, emang dasar si Riri bukannya belajar dari kesalahan malah mengulang kesalahan yang sama.
Untuk “ngawur intelek” hal ini masih dibilang terpuji daripada nyontek temen, nyontek buku?? DUSO. Setelah kuliah berjalan 4 semester ini aku nyadar kalo aku gak pernah belajar giat buat nyiapin ujian dan syukurlah hasilnya gak pernah jelek-jelek banget dan pastinya juga gak bagus-bagus banget. Kalo di bilang males, ya gak juga sih. Mungkin masih trauma dengan predikat “mahasiswa teknik gagal” aku gak berlarut-larut kok dalam kesedihan setelah gagal jadi mahasiswa teknik, buktinya 4 semester aku betah dan nurutin maunnya dosen sosiologi walaupun gak total ^,^v .

Oke, penyesalan bukan penyelesaian.
Tapi di hari yang melelahkan ini bulan tersenyum kepadaku dan mengantarkanku pulang dengan selamat. Hari ini bulan sedang berbahagia!!!
tepat di hari ini sebagian dunia mendapatkan "Blood moon", cukup moonlight saja yang kudapati hari ini sudah membuatku seeeeeenang thanks about your double light

Rabu, 09 April 2014

First Post - 2014

Gak kerasa sekarang udah 2014, dan gak kerasa sekarang udah April ternyata udah beberapa bulan terlewati tanpa tulisan. iya, tanpa satupun rangkaian kalimat di bulan pertama, kedua dan ketiga.

Seperti biasa waktu itu berlalu tanpa aku sadari, berlari dengan kencang tanpa ada yang menghantam. rasanya baru saja kemarin aku membuat blog ini, tepat waktu duduk dikelas 2 SMA dan ternyata sekarang aku sudah berada pada semester 4 di bangku perkuliahan. hampir 4 tahun blog ini menemani hari-hariku walaupun dia tak merekam semua kejadian dalam hidupku setidaknya dia menyimpan beberapa rangkaian kata sebagai bukti bahwa aku pernah hadir di dunia ini.

klise-klise yang tersimpan di dalamnya mungkin bisa menjadi ingatan memori yang telah pudar. ketika dia mengajarkan aku untuk menulis saat tak bisa berkata, ketika dia mengajarkan aku untuk bermimpi tanpa harus terpejam. Dan ketika banyak pelajaran yang aku dapatkan darinya.
Sekedar beranngan-angan ataupun melayangkan pikiran untuk bisa merangkai kata-kalimat hingga menjadi rantai-rantai peredam kegusaran.


Ini hanya tulisan tanpa arti, bukan inspirasi ataupun promosi