Jumat, 23 Desember 2016
Minggu, 09 Oktober 2016
Maka Aku Kalah
Kosong sebenar benarnya kosong
Tak ku dapati tulisan itu lagi
Buku yang selalu aku baca, tak pernah semenyenangkan punyamu
Membuka, membuka, dan membuka lagi
Masih tetap kosong
Setiap hari, aku mengulang kebiasaan itu lagi
Dan masih sama
Kau tak pernah menulis di buku itu lagi
Sepertinya buku itu sudah tak bertuan
Atau tuan sudah menyerah??
Aku sadar bahwa cinta ini berlaku secara misterius
Maaf aku sudah melampaui batas ketakutan
Yaa takuuut semuanya
Takut kau hilang, juga takut kau ada
Aku manusia ter-egois yg pernah ada
Someday you'll find me
Berbicara pendopo perjumpaan, jangan pernah tanyakan bagaimana caranya
Karena cara Tuhan tak pernah sampai di logika
Jika kau masih baca ini, aku ingin kau menulis!
Tulislah apapun aku masih setia membaca bukumu
Ceritakan semua, aku akan setia mendengar
Walaupun itu tentang wanita barumu
Tak apa
Untuk kau yang ku rindukan
Maafkan aku yang terkesan menye
Jika ini adalah pertandingan tentang siapa yang terkuat untuk diam. Maka aku kalah
Tak ku dapati tulisan itu lagi
Buku yang selalu aku baca, tak pernah semenyenangkan punyamu
Membuka, membuka, dan membuka lagi
Masih tetap kosong
Setiap hari, aku mengulang kebiasaan itu lagi
Dan masih sama
Kau tak pernah menulis di buku itu lagi
Sepertinya buku itu sudah tak bertuan
Atau tuan sudah menyerah??
Aku sadar bahwa cinta ini berlaku secara misterius
Maaf aku sudah melampaui batas ketakutan
Yaa takuuut semuanya
Takut kau hilang, juga takut kau ada
Aku manusia ter-egois yg pernah ada
Someday you'll find me
Berbicara pendopo perjumpaan, jangan pernah tanyakan bagaimana caranya
Karena cara Tuhan tak pernah sampai di logika
Jika kau masih baca ini, aku ingin kau menulis!
Tulislah apapun aku masih setia membaca bukumu
Ceritakan semua, aku akan setia mendengar
Walaupun itu tentang wanita barumu
Tak apa
Untuk kau yang ku rindukan
Maafkan aku yang terkesan menye
Jika ini adalah pertandingan tentang siapa yang terkuat untuk diam. Maka aku kalah
Minggu, 28 Agustus 2016
Pendopo Perjumpaan
Satu paragraf gratis untuk siapa saja yang baca blog saya!
Saya suka dengan judulnya tapi tidak dengan isinya, why?
Sabtu, 06 Agustus 2016
Kamis, 04 Agustus 2016
Curhatan Mahasiswa yang Nyaris Basi
WAJIB DIBACA JIKA ANDA MAHASISWA SOSIOLOGI 2012
saya tak berhenti mengutuk kepada dirinya saya sendiri, saya mulai muak penat dan dunangeees LETIH sekali rasanya kalau kita mau melangkah tapi tidak tahu arah dan tujuan. Mau garap skripsi tapi outline belum juga di acc. (Don't care, pokoknya aku garap sampe bab 3)
Saya akan bercerita tapi bingung mulai dari mana? Saya adalah mahasiswa sosiologi universitas Brawijaya. Faktanya lebih dari 150 mahasiswa sosiologi UB 2012, sampai detik ini (Agustus 2016) baru satu yang berhasil sampai ke tahapan akhir yaitu WISUDA. Yaps selamat kepada @Anisa Dwi F yg berhasil mendapatkan gelar S.sos nya dan jadi wisudawan fisip terbaik. Disaat jurusan, fakultas, dan universitas lain melepaskan kelulusan/mewisuda SEBAGIAN BESAR bahkan semua anak didik thn angkatan 2012nya. Yah jurusan saya baru melepaskan satu orang saja. Lalu saya bertanya, apakah mahasiswa/i sosiologi ini goblok2? Saya rasa tidak. Silakan lihat sendiri kecerdasan dan kekritisan akademik mereka. Lalu apa yang salah? " kurang usaha Ri!" Kata angin lalu.
Bagaimana kalau kita lihat kepada birokrasi?
- Outline skripsi dikumpulkan tiap awal bulan dan di umumkan pada akhir bulan, iya kalau diterima kalau ditolak? silahkan kumpulkan bulan depan lagi, begitu seterusnya. jika 3x ditolak ya 3 bulan masih berjuang mengerjakan outline (belum lagi "down" ditolak lamanya sampe berbulan-bulan baru bikin outline baru) padahal 3 bulan adalah waktu yang cukup untuk mengerjakan proposal skripsi sampai persiapan seminarnya. Kalo 4x 5x ditolak? Njebur kali ae nduk... Saya jadi ingat pada November 2015 saya memasukkan outline skripsi ke biro outline skripsi jurusan dan di saat yg bersamaan teman saya dr jurusan sebelah telah mempersiapkan berkas untuk seminar proposalnya daaan pada Mei 2016 saya telah menghadiri wisudanya sedangkan nasib saya masih bergelut berjuang supaya outline skripsi diterima berlanjut sampai sekarang.
- Kabar buruk datang lagi dr teman2 yg outline nya sudah diterima tapi tidak dilanjutkan. "Aku gak gawe judul wingi rek, ganti fokus, ganti sak kabehe". Sek durung ate sempro kok... sering banget kan dengar keluhan teman sejurusan yg kayak gini. nahloooo kok gak dilanjutkan? Apa iya cuma formalitas saja bikin outline itu ? Tapi kenapa susah banget ya biar outline di terima.
- Kita harus lulus outline dulu supaya punya dosen pebimbing untuk bisa Konsul. Kalo outline gk ketrima ketrima Konsul kemana? Kemana aja boleeeh asal WANI. *.*
- Kurangnya waktu untuk berkonsultasi dikarenakan tenaga pengajar/ dosen yang tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa dan juga tugasnya (jadi waktu mereka terbatas). Nahloooo udah tau dosennya dikit kenapa Nerima mahasiswa sampe over capasity?
- sosiologi ini pengen akreditasinya naik tapi mahasiswa yang masuk dan mahasiswa yang keluar tidak berbanding lurus. Gimana to?
- Saya turut berbangga kepada beberapa teman yang berhasil melewati sidang dan menunggu wisuda. Juga kepada beberapa teman yang memutuskan untuk hengkang dan memilih jalan untuk menjadi aktivis maupun pejuang hidup
- Semoga lulusan sosiologi semuanya berguna kalo lulus nanti. Walaupun tanpa jaminan :3
-Iya saya percaya semua akan lebih tertata dan terprosedur dengan baik atas aturan2 yg ibu bapak buat. Iyaa saya percaya bapak ibu dosen dan staf sudah bekerja dengan keras. Mungkin saya yang malas, mungkin saya yg kurang baca buku teori, mungkin aku gak kendel mlebu jurusan, mungkin dan mungkin lainnya saya yang salah. ngapunten nggeh! Aaah maafkan bapak-ibu atau ada teman2 yang tersinggung ini hanya curhatan saya mewakili mahasiswa2 basi 2012 dan juga di atasnya. Semoga datang bantuan dari sukarelawan... Al - Fatihah....
saya tak berhenti mengutuk kepada dirinya saya sendiri, saya mulai muak penat dan dunangeees LETIH sekali rasanya kalau kita mau melangkah tapi tidak tahu arah dan tujuan. Mau garap skripsi tapi outline belum juga di acc. (Don't care, pokoknya aku garap sampe bab 3)
Saya akan bercerita tapi bingung mulai dari mana? Saya adalah mahasiswa sosiologi universitas Brawijaya. Faktanya lebih dari 150 mahasiswa sosiologi UB 2012, sampai detik ini (Agustus 2016) baru satu yang berhasil sampai ke tahapan akhir yaitu WISUDA. Yaps selamat kepada Anisa Dwi F yg berhasil mendapatkan gelar S.sos nya dan jadi wisudawan fisip terbaik. Disaat jurusan, fakultas, dan universitas lain melepaskan kelulusan/mewisuda SEBAGIAN BESAR bahkan semua anak didik thn angkatan 2012nya. Yah jurusan saya baru melepaskan satu orang saja. Lalu saya bertanya, apakah mahasiswa/i sosiologi ini goblok2? Saya rasa tidak. Silakan lihat sendiri kecerdasan dan kekritisan akademik mereka. Lalu apa yang salah? " kurang usaha Ri!" Kata angin lalu.
Bagaimana kalau kita lihat kepada birokrasi?
- Outline skripsi dikumpulkan tiap awal bulan dan di umumkan pada akhir bulan, iya kalau diterima kalau ditolak? silahkan kumpulkan bulan depan lagi, begitu seterusnya. jika 3x ditolak ya 3 bulan masih berjuang mengerjakan outline (belum lagi "down" ditolak lamanya sampe berbulan-bulan baru bikin outline baru) padahal 3 bulan adalah waktu yang cukup untuk mengerjakan proposal skripsi sampai persiapan seminarnya. Kalo 4x 5x ditolak? Njebur kali ae nduk... Saya jadi ingat pada November 2015 saya memasukkan outline skripsi ke biro outline skripsi jurusan dan di saat yg bersamaan teman saya dr jurusan sebelah telah mempersiapkan berkas untuk seminar proposalnya daaan pada Mei 2016 saya telah menghadiri wisudanya sedangkan nasib saya masih bergelut berjuang supaya outline skripsi diterima berlanjut sampai sekarang.
- Kabar buruk datang lagi dr teman2 yg outline nya sudah diterima tapi tidak dilanjutkan. "Aku gak gawe judul wingi rek, ganti fokus, ganti sak kabehe". Sek durung ate sempro kok... sering banget kan dengar keluhan teman sejurusan yg kayak gini. nahloooo kok gak dilanjutkan? Apa iya cuma formalitas saja bikin outline itu ? Tapi kenapa susah banget ya biar outline di terima.
- Kita harus lulus outline dulu supaya punya dosen pebimbing untuk bisa Konsul. Kalo outline gk ketrima ketrima Konsul kemana? Kemana aja boleeeh asal WANI. *.*
- Kurangnya waktu untuk berkonsultasi dikarenakan tenaga pengajar/ dosen yang tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa dan juga tugasnya (jadi waktu mereka terbatas). Nahloooo udah tau dosennya dikit kenapa Nerima mahasiswa sampe over capasity?
- sosiologi ini pengen akreditasinya naik tapi mahasiswa yang masuk dan mahasiswa yang keluar tidak berbanding lurus. Gimana to?
- Saya turut berbangga kepada beberapa teman yang berhasil melewati sidang dan menunggu wisuda. Juga kepada beberapa teman yang memutuskan untuk hengkang dan memilih jalan untuk menjadi aktivis maupun pejuang hidup
- Semoga lulusan sosiologi semuanya berguna kalo lulus nanti. Walaupun tanpa jaminan :3
-Iya saya percaya semua akan lebih tertata dan terprosedur dengan baik atas aturan2 yg ibu bapak buat. Iyaa saya percaya bapak ibu dosen dan staf sudah bekerja dengan keras. Mungkin saya yang malas, mungkin saya yg kurang baca buku teori, mungkin aku gak kendel mlebu jurusan, mungkin dan mungkin lainnya saya yang salah. ngapunten nggeh! Aaah maafkan bapak-ibu atau ada teman2 yang tersinggung ini hanya curhatan saya mewakili mahasiswa2 basi 2012 dan juga di atasnya. Semoga datang bantuan dari sukarelawan... Al - Fatihah....
saya tak berhenti mengutuk kepada dirinya saya sendiri, saya mulai muak penat dan dunangeees LETIH sekali rasanya kalau kita mau melangkah tapi tidak tahu arah dan tujuan. Mau garap skripsi tapi outline belum juga di acc. (Don't care, pokoknya aku garap sampe bab 3)
Saya akan bercerita tapi bingung mulai dari mana? Saya adalah mahasiswa sosiologi universitas Brawijaya. Faktanya lebih dari 150 mahasiswa sosiologi UB 2012, sampai detik ini (Agustus 2016) baru satu yang berhasil sampai ke tahapan akhir yaitu WISUDA. Yaps selamat kepada @Anisa Dwi F yg berhasil mendapatkan gelar S.sos nya dan jadi wisudawan fisip terbaik. Disaat jurusan, fakultas, dan universitas lain melepaskan kelulusan/mewisuda SEBAGIAN BESAR bahkan semua anak didik thn angkatan 2012nya. Yah jurusan saya baru melepaskan satu orang saja. Lalu saya bertanya, apakah mahasiswa/i sosiologi ini goblok2? Saya rasa tidak. Silakan lihat sendiri kecerdasan dan kekritisan akademik mereka. Lalu apa yang salah? " kurang usaha Ri!" Kata angin lalu.
Bagaimana kalau kita lihat kepada birokrasi?
- Outline skripsi dikumpulkan tiap awal bulan dan di umumkan pada akhir bulan, iya kalau diterima kalau ditolak? silahkan kumpulkan bulan depan lagi, begitu seterusnya. jika 3x ditolak ya 3 bulan masih berjuang mengerjakan outline (belum lagi "down" ditolak lamanya sampe berbulan-bulan baru bikin outline baru) padahal 3 bulan adalah waktu yang cukup untuk mengerjakan proposal skripsi sampai persiapan seminarnya. Kalo 4x 5x ditolak? Njebur kali ae nduk... Saya jadi ingat pada November 2015 saya memasukkan outline skripsi ke biro outline skripsi jurusan dan di saat yg bersamaan teman saya dr jurusan sebelah telah mempersiapkan berkas untuk seminar proposalnya daaan pada Mei 2016 saya telah menghadiri wisudanya sedangkan nasib saya masih bergelut berjuang supaya outline skripsi diterima berlanjut sampai sekarang.
- Kabar buruk datang lagi dr teman2 yg outline nya sudah diterima tapi tidak dilanjutkan. "Aku gak gawe judul wingi rek, ganti fokus, ganti sak kabehe". Sek durung ate sempro kok... sering banget kan dengar keluhan teman sejurusan yg kayak gini. nahloooo kok gak dilanjutkan? Apa iya cuma formalitas saja bikin outline itu ? Tapi kenapa susah banget ya biar outline di terima.
- Kita harus lulus outline dulu supaya punya dosen pebimbing untuk bisa Konsul. Kalo outline gk ketrima ketrima Konsul kemana? Kemana aja boleeeh asal WANI. *.*
- Kurangnya waktu untuk berkonsultasi dikarenakan tenaga pengajar/ dosen yang tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa dan juga tugasnya (jadi waktu mereka terbatas). Nahloooo udah tau dosennya dikit kenapa Nerima mahasiswa sampe over capasity?
- sosiologi ini pengen akreditasinya naik tapi mahasiswa yang masuk dan mahasiswa yang keluar tidak berbanding lurus. Gimana to?
- Saya turut berbangga kepada beberapa teman yang berhasil melewati sidang dan menunggu wisuda. Juga kepada beberapa teman yang memutuskan untuk hengkang dan memilih jalan untuk menjadi aktivis maupun pejuang hidup
- Semoga lulusan sosiologi semuanya berguna kalo lulus nanti. Walaupun tanpa jaminan :3
-Iya saya percaya semua akan lebih tertata dan terprosedur dengan baik atas aturan2 yg ibu bapak buat. Iyaa saya percaya bapak ibu dosen dan staf sudah bekerja dengan keras. Mungkin saya yang malas, mungkin saya yg kurang baca buku teori, mungkin aku gak kendel mlebu jurusan, mungkin dan mungkin lainnya saya yang salah. ngapunten nggeh! Aaah maafkan bapak-ibu atau ada teman2 yang tersinggung ini hanya curhatan saya mewakili mahasiswa2 basi 2012 dan juga di atasnya. Semoga datang bantuan dari sukarelawan... Al - Fatihah....
saya tak berhenti mengutuk kepada dirinya saya sendiri, saya mulai muak penat dan dunangeees LETIH sekali rasanya kalau kita mau melangkah tapi tidak tahu arah dan tujuan. Mau garap skripsi tapi outline belum juga di acc. (Don't care, pokoknya aku garap sampe bab 3)
Saya akan bercerita tapi bingung mulai dari mana? Saya adalah mahasiswa sosiologi universitas Brawijaya. Faktanya lebih dari 150 mahasiswa sosiologi UB 2012, sampai detik ini (Agustus 2016) baru satu yang berhasil sampai ke tahapan akhir yaitu WISUDA. Yaps selamat kepada Anisa Dwi F yg berhasil mendapatkan gelar S.sos nya dan jadi wisudawan fisip terbaik. Disaat jurusan, fakultas, dan universitas lain melepaskan kelulusan/mewisuda SEBAGIAN BESAR bahkan semua anak didik thn angkatan 2012nya. Yah jurusan saya baru melepaskan satu orang saja. Lalu saya bertanya, apakah mahasiswa/i sosiologi ini goblok2? Saya rasa tidak. Silakan lihat sendiri kecerdasan dan kekritisan akademik mereka. Lalu apa yang salah? " kurang usaha Ri!" Kata angin lalu.
Bagaimana kalau kita lihat kepada birokrasi?
- Outline skripsi dikumpulkan tiap awal bulan dan di umumkan pada akhir bulan, iya kalau diterima kalau ditolak? silahkan kumpulkan bulan depan lagi, begitu seterusnya. jika 3x ditolak ya 3 bulan masih berjuang mengerjakan outline (belum lagi "down" ditolak lamanya sampe berbulan-bulan baru bikin outline baru) padahal 3 bulan adalah waktu yang cukup untuk mengerjakan proposal skripsi sampai persiapan seminarnya. Kalo 4x 5x ditolak? Njebur kali ae nduk... Saya jadi ingat pada November 2015 saya memasukkan outline skripsi ke biro outline skripsi jurusan dan di saat yg bersamaan teman saya dr jurusan sebelah telah mempersiapkan berkas untuk seminar proposalnya daaan pada Mei 2016 saya telah menghadiri wisudanya sedangkan nasib saya masih bergelut berjuang supaya outline skripsi diterima berlanjut sampai sekarang.
- Kabar buruk datang lagi dr teman2 yg outline nya sudah diterima tapi tidak dilanjutkan. "Aku gak gawe judul wingi rek, ganti fokus, ganti sak kabehe". Sek durung ate sempro kok... sering banget kan dengar keluhan teman sejurusan yg kayak gini. nahloooo kok gak dilanjutkan? Apa iya cuma formalitas saja bikin outline itu ? Tapi kenapa susah banget ya biar outline di terima.
- Kita harus lulus outline dulu supaya punya dosen pebimbing untuk bisa Konsul. Kalo outline gk ketrima ketrima Konsul kemana? Kemana aja boleeeh asal WANI. *.*
- Kurangnya waktu untuk berkonsultasi dikarenakan tenaga pengajar/ dosen yang tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa dan juga tugasnya (jadi waktu mereka terbatas). Nahloooo udah tau dosennya dikit kenapa Nerima mahasiswa sampe over capasity?
- sosiologi ini pengen akreditasinya naik tapi mahasiswa yang masuk dan mahasiswa yang keluar tidak berbanding lurus. Gimana to?
- Saya turut berbangga kepada beberapa teman yang berhasil melewati sidang dan menunggu wisuda. Juga kepada beberapa teman yang memutuskan untuk hengkang dan memilih jalan untuk menjadi aktivis maupun pejuang hidup
- Semoga lulusan sosiologi semuanya berguna kalo lulus nanti. Walaupun tanpa jaminan :3
-Iya saya percaya semua akan lebih tertata dan terprosedur dengan baik atas aturan2 yg ibu bapak buat. Iyaa saya percaya bapak ibu dosen dan staf sudah bekerja dengan keras. Mungkin saya yang malas, mungkin saya yg kurang baca buku teori, mungkin aku gak kendel mlebu jurusan, mungkin dan mungkin lainnya saya yang salah. ngapunten nggeh! Aaah maafkan bapak-ibu atau ada teman2 yang tersinggung ini hanya curhatan saya mewakili mahasiswa2 basi 2012 dan juga di atasnya. Semoga datang bantuan dari sukarelawan... Al - Fatihah....
Selasa, 07 Juni 2016
Dihajar Waktu
Aku bercerita pada malam beserta peluh yang menetas menjadi embun
Aku berkabar pada jangkrik, dengan gema sunyi ia menjawab
Aku mengadu pada angin dan pelukan dinginnya menyambutku
Pada mereka aku ceritakan tentang kekasih
Kekasihku yang lama tak terdengar kabarnya
dengan angkuh dan congkak kuperkenalkan namanya.
Cahaya!
Aku ceritakan betapa terangnya kekasihku itu
Betapa menyilaukan dia di segala suasana
Betapa hangatnya dia hingga dapat meredam semua gemetarku
Malam, jangkrik dan angin tertawa riuh memahami kisahku
Tiba-tiba, dari belakang ada yang memukul kepalaku keras keras
Dia adalah waktu, Aku belum begitu mengenalnya tapi dia berani menghajarku
Harusnya aku membentaknya. Hey waktu, apa yang kau lakukan padaku?. Tapi kenyataannya aku lupa dan tak sadar
Aku berkabar pada jangkrik, dengan gema sunyi ia menjawab
Aku mengadu pada angin dan pelukan dinginnya menyambutku
Pada mereka aku ceritakan tentang kekasih
Kekasihku yang lama tak terdengar kabarnya
dengan angkuh dan congkak kuperkenalkan namanya.
Cahaya!
Aku ceritakan betapa terangnya kekasihku itu
Betapa menyilaukan dia di segala suasana
Betapa hangatnya dia hingga dapat meredam semua gemetarku
Malam, jangkrik dan angin tertawa riuh memahami kisahku
Tiba-tiba, dari belakang ada yang memukul kepalaku keras keras
Dia adalah waktu, Aku belum begitu mengenalnya tapi dia berani menghajarku
Harusnya aku membentaknya. Hey waktu, apa yang kau lakukan padaku?. Tapi kenyataannya aku lupa dan tak sadar
Senin, 06 Juni 2016
Jalang!
Sebut saja aku jalang!
Telah ku buat kau merintih dan menikmati kesakitan
Kuperkosa waktumu dengan bayang-bayang
Tiap detiknya
Tiap menitnya
Tiap Jamnya
Tiap harinya
Tiap minggunya
Tiap bulannya
Entah, apa akan jadi tiap tahunnya?
Sebut saja aku si jalang
Karena takkan ada ampun untuk kau beristirahat
Layanilah bayang-bayang itu
Tak peduli bayang itu semu
Sebut saja aku si jalang! Teriakku tak terkendali
Kau bukan jalang tapi rindu yang tak tau kemana akan berpulang. Bisikmu hangat
Telah ku buat kau merintih dan menikmati kesakitan
Kuperkosa waktumu dengan bayang-bayang
Tiap detiknya
Tiap menitnya
Tiap Jamnya
Tiap harinya
Tiap minggunya
Tiap bulannya
Entah, apa akan jadi tiap tahunnya?
Sebut saja aku si jalang
Karena takkan ada ampun untuk kau beristirahat
Layanilah bayang-bayang itu
Tak peduli bayang itu semu
Sebut saja aku si jalang! Teriakku tak terkendali
Kau bukan jalang tapi rindu yang tak tau kemana akan berpulang. Bisikmu hangat
Rabu, 01 Juni 2016
LENTERA
Lihatlah matahari lentera kekal itu seolah karam dilautan paling dalam. Apa kau pikir dia benar benar karam? Tidak, dia hanya sedang menyandarkan lelahnya pada sang malam. Malam datang dengan sangat tenang, bersenandung sunyi untuk melelapkan mentari. Pekat dan gelap jadi selimut terhangat.
Jika kau melihat bulan di langit malam ini. Itu tak lain sinar bayangan dari dalam selimut gelap yang mendekap mentari bulat bulat.
Selamat menyandarkan lelah Tuan!
Jumat, 29 April 2016
?
Nikmatilah saja kegundahan ini segala denyutnya yang merobek sepi kelesuan ini jangan lekas pergi.. aku menyelami sampai lelah hati -MELANKOLIA ERK, lirik ini mengalun sendu lalu..
Riri said, "syukurilah kesunyian ini, biasanya yang dalam itu diam bukan beriak, paham?"
Riri said, "syukurilah kesunyian ini, biasanya yang dalam itu diam bukan beriak, paham?"
Rabu, 23 Maret 2016
Sedikit Kutipan
Hai Jarum Jam
Ajari aku melihat waktu
Sebagai bukti ketepatan
Dan bukan
Sebagai alasan keterlambatan
: walaupun sempit
: walaupun sedikit
Dengan waktu jadikan aku sadar
Bahwa hidup hanya sebentar
(Diburu waktu- Nugroho Suksmanto)
Ajari aku melihat waktu
Sebagai bukti ketepatan
Dan bukan
Sebagai alasan keterlambatan
: walaupun sempit
: walaupun sedikit
Dengan waktu jadikan aku sadar
Bahwa hidup hanya sebentar
(Diburu waktu- Nugroho Suksmanto)
Aku telah mencuri jarumnya! (riri) |
SEDERHANA SAJA (Dialog Gus Dur)
Ini dialog Gus Dur dengan mughni yang saya baca dari blog seberang dengan berjudul Gus Dur dan Mata Allah dan bagian yang saya suka sudah saya warnai dengan warna merah, Selamat membaca juga...
Selasa, 08 Maret 2016
Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti (Banda Neira)
Tangis di hatiku lebih banyak ketimbang tangis dari mataku, iringi malamku dengan cerita tentangmu atau dengarkan cerita hatiku lewat lagu ini. Selamat malam dan selamat menikmati kau yang kurindukan...
Jatuh dan tersungkur di tanah aku
Berselimut debu sekujur tubuhku Panas dan menyengat Rebah dan berkarat Yang yang patah tumbuh, yang hilang berganti Yang hancur lebur akan terobati Yang sia-sia akan jadi makna Yang terus berulang suatu saat henti Yang pernah jatuh ‘kan berdiri lagi Yang patah tumbuh, yang hilang berganti Di mana ada musim yang menunggu? Meranggas merapuh Berganti dan luruh Bayang yang berserah Terang di ujung sana Yang yang patah tumbuh, yang hilang berganti Yang hancur lebur akan terobati Yang sia-sia akan jadi makna Yang terus berulang suatu saat henti Yang pernah jatuh ‘kan berdiri lagi Yang patah tumbuh, yang hilang berganti Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Selasa, 09 Februari 2016
So that's why I'm scared!
You say you love rain, but you use an umbrella to walk under it. You say you love sun, but you seek shelter when it is shining. You say you love wind, but when it comes you close your windows. So that's why I'm scared when you say you love me.
Bob Marley
Bob Marley
Senin, 11 Januari 2016
Luka Laka
Dua roda besar berputar sangat liar
Roda tergelincir dan sang daging terkapar.
Dengan beringas angin menghempas
Hitungan detik saja semuanya terlepas
Dua bola mata ini terpasang secara nyata
Datang roda raksasa menggilas dengan siksa
Seketika air merahnya muncrat
Ini luka laka, peristiwa yg begitu bernahas tapi tak satu ragapun peduli
Air mata menjadi bendungan tak tertampung bagi mata yang bersaksi
Daging yang tergilas menjadi tak berarti
Menghilangkan nikmat menghancurkan nafsu
Selamat jalan kau yang tergilas
Semoga yang kau tinggalkan punya ikhlas
Biarlah mereka melepas
Dan segera menyiapkan untuk kremas
Roda tergelincir dan sang daging terkapar.
Dengan beringas angin menghempas
Hitungan detik saja semuanya terlepas
Dua bola mata ini terpasang secara nyata
Datang roda raksasa menggilas dengan siksa
Seketika air merahnya muncrat
Ini luka laka, peristiwa yg begitu bernahas tapi tak satu ragapun peduli
Air mata menjadi bendungan tak tertampung bagi mata yang bersaksi
Daging yang tergilas menjadi tak berarti
Menghilangkan nikmat menghancurkan nafsu
Selamat jalan kau yang tergilas
Semoga yang kau tinggalkan punya ikhlas
Biarlah mereka melepas
Dan segera menyiapkan untuk kremas
Minggu, 10 Januari 2016
keindahan dan perempuan malang (2)
Perlahan perempuan malang ini dapat melupakan peristiwa yang diberikan lelaki kemarin
Perempuan kini sudah bisa tersenyum dan tertawa
Apa perempuan malang itu sudah bahagia? Tidak kan ada yang mengerti hatinya
Hari hari telah berlalu
Perempuan itu berjalan tiada henti walau tanpa mimpi
di tengah perjalananannya perempuan itu menemukan tanaman setengah layu dan hampir mati
Perempuan itu memutuskan untuk merawat tanaman itu
Semakin hari tanaman itu tumbuh
Tumbuh bersama bunga dan durinya
Bunga itu membawa keindahan
Perempuan tadipun takjub dengan keindahan dan melupakan mimpi
Semakin hari bunga bunga itu tumbuh dan semakin indaaah
Perempuan itu sangat mengagumi keindahan bunga yang dirawatnya
Langit tiba tiba kelam
Badai angin datang memporak porandakan semuanya
Perempuan yang tidak rela bunganya dihancurkan oleh badaipun mendekap keindahan dengan semampunya
Perempuan seakan lupa dengan duri duri
Dengan sekejap lengan perempuan itu bersimbah luka
Konon kabar dari angin, luka dari duri itu kekal adanya
Perempuanpun menyesali perbuatannya
Dia kini tidak dapat lagi mendekap apapun
Padahal dia ingin sekali mendekap keindahan selamanya
Perempuan kini sudah bisa tersenyum dan tertawa
Apa perempuan malang itu sudah bahagia? Tidak kan ada yang mengerti hatinya
Hari hari telah berlalu
Perempuan itu berjalan tiada henti walau tanpa mimpi
di tengah perjalananannya perempuan itu menemukan tanaman setengah layu dan hampir mati
Perempuan itu memutuskan untuk merawat tanaman itu
Semakin hari tanaman itu tumbuh
Tumbuh bersama bunga dan durinya
Bunga itu membawa keindahan
Perempuan tadipun takjub dengan keindahan dan melupakan mimpi
Semakin hari bunga bunga itu tumbuh dan semakin indaaah
Perempuan itu sangat mengagumi keindahan bunga yang dirawatnya
Langit tiba tiba kelam
Badai angin datang memporak porandakan semuanya
Perempuan yang tidak rela bunganya dihancurkan oleh badaipun mendekap keindahan dengan semampunya
Perempuan seakan lupa dengan duri duri
Dengan sekejap lengan perempuan itu bersimbah luka
Konon kabar dari angin, luka dari duri itu kekal adanya
Perempuanpun menyesali perbuatannya
Dia kini tidak dapat lagi mendekap apapun
Padahal dia ingin sekali mendekap keindahan selamanya
Mimpi dan Perempuan Malang (1)
Perempuan ini sedang tergila gila dengan mimpi
Dari kejauhan tampak seorang lelaki membawa sekarung mimpi berjalan kearahnya
Perempuan ini tertawa kegirangan
Bak anak kecil yg menari bahagia ketika melihat sinterklas dengan karung hadiahnya
Perempuan itu berharap mimpi yang dipikul lelaki itu diserahkan padanya
Layaknya anak kecil menanti hadiah dari sang sinterklas
Dibelakang lelaki tadi ada seorang putri
Putri dengan berkarung karung mimpi diatas kereta kencananya
Lalu apa yang terjadi?
Keadaan berubah tiba-tiba
Lelaki itu melemparkan mimpi yang dipikulnya ke arah perempuan tadi. Mimpipun terhempas sangat kuat dan
perempuan itu belum sempat menangkapnya
Karung mimpi tadi hancur tak beraturan
Tapi perempuan itu tetap mau memungutnya
Lalu tangannya terluka tertusuk pecahan mimpi
Lelaki tadi meninggalkan perempuan yang tangannya terluka karena mimpi
Lelaki itupun berbalik arah dan naik kereta kencana bersama putri membawa berkarung karung mimpi untuk dibangun "kastil kesenangan"
Perempuan tadi hanya terpaku menatap tangannya penuh luka karena mimpi
Konon cerita dari langit, luka dari mimpi sangatlah abadi dan tak ada obatnya
Lalu jadilah perempuan malang ini
Tangannya tak dapat lagi mengenggam Bahkan mengenggam mimpi itu sendiri
lanjutan 2
Dari kejauhan tampak seorang lelaki membawa sekarung mimpi berjalan kearahnya
Perempuan ini tertawa kegirangan
Bak anak kecil yg menari bahagia ketika melihat sinterklas dengan karung hadiahnya
Perempuan itu berharap mimpi yang dipikul lelaki itu diserahkan padanya
Layaknya anak kecil menanti hadiah dari sang sinterklas
Dibelakang lelaki tadi ada seorang putri
Putri dengan berkarung karung mimpi diatas kereta kencananya
Lalu apa yang terjadi?
Keadaan berubah tiba-tiba
Lelaki itu melemparkan mimpi yang dipikulnya ke arah perempuan tadi. Mimpipun terhempas sangat kuat dan
perempuan itu belum sempat menangkapnya
Karung mimpi tadi hancur tak beraturan
Tapi perempuan itu tetap mau memungutnya
Lalu tangannya terluka tertusuk pecahan mimpi
Lelaki tadi meninggalkan perempuan yang tangannya terluka karena mimpi
Lelaki itupun berbalik arah dan naik kereta kencana bersama putri membawa berkarung karung mimpi untuk dibangun "kastil kesenangan"
Perempuan tadi hanya terpaku menatap tangannya penuh luka karena mimpi
Konon cerita dari langit, luka dari mimpi sangatlah abadi dan tak ada obatnya
Lalu jadilah perempuan malang ini
Tangannya tak dapat lagi mengenggam Bahkan mengenggam mimpi itu sendiri
lanjutan 2
Kamis, 07 Januari 2016
Dilematis Gerakan Feminisme
Menanggapi berita diatas :
Komnas Perempuan: Tes Keperawanan Bertentangan dengan Konstitusi dan Menghambat Upaya Penghapusan Kekerasan terhadap PerempuanKomisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menegaskan bahwa tes keperawanan adalah salah satu bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan dan bertentangan dengan Konstitusi. Tindakan tersebut merendahkan derajat martabat manusia dan bersifat diskriminatif terhadap perempuan. Tes Keperawanan juga dapat berimplikasi memutus masa depan anak perempuan karena tidak dapat melanjutkan pendidikan dan hidup dalam stigma negatif di dalam masyarakat.Komnas Perempuan menyayangkan bahwa usulan tentang tes keperawanan berulang kali diangkat oleh aparat pemerintahan dan anggota lembaga legislatif daerah, tanpa ada penyikapan serius dari pemerintah di tingkat nasional. Situasi ini menunjukkan pemahaman yang rendah dari pihak tersebut atas mandat Konstitusi bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan Hak Asasi Manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. Padahal tes keperawanan jelas bertentangan dengan Konstitusi, terutama dengan a.l. Pasal 28B Ayat (2), Pasal 28C Ayat (1), Pasal 28G Ayat (1) dan (2), Pasal 28I Ayat (2), dan Pasal 28 H Ayat (2) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Tes Keperawanan ini juga bertentangan dengan sejumlah landasan hukum nasional lainnya, khususnya Pasal 2 Undang-Undang No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.Komnas Perempuan berpendapat bahwa tes keperawanan tidak dapat menjadi solusi dari prostitusi anak, dan bahkan sebaliknya bertentangan dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Prostitusi anak adalah bagian dari tindak perdagangan orang, dan undang-undang mewajibkan negara memberikan perlindungan dan pemulihan bagi korban.Menimbang hal tersebut di atas, (a) Pemerintah perlu pastikan penyelenggara pendidikan, institusi profesi, juga lembaga masyarakat tidak melakukan tindak kekerasan seksual tersebut; (b) Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional perlu melarang tes keperawanan diwacanakan, dibuat dalam kebijakan, ataupun dilaksanakan dalam institusi pendidikan; (c) Eksekutif dan legislatif, di tingkat nasional dan daerah perlu tingkatkan pengetahuan dan sensitivitasnya pada isu kekerasan terhadap perempuan agar dapat membuat terobosan kebijakan dan program untuk pencegahan dan penanganan yang komprehensif bagi perempuan (dan anak) korban kekerasan, dan (d) Masyarakat perlu turut mengawasi dan mendukung pelaksanaan tanggung jawab negara itu, termasuk dengan menolak tes keperawanan.Komnas Perempuan juga memahami kekuatiran orang tua terkait anak terpapar aktivitas seksual pra nikah. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan seksual dan pendidikan HAM berperspektif Keadilan Gender menjadi sangat penting. Tujuan dari penyelenggaraan pendidikan seksual adalah untuk memberikan pemahaman tentang konsekuensi dan dampak lanjutannya sehingga anak aktif mengambil tanggung jawab untuk menunda terlibat dalam aktivitas seksual. Melalui pendidikan HAM Berperspektif Keadilan Gender, anak didik diharapkan dapat turut mencegah eksploitasi seksual dan bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan lainnya.*****
Tanggapan:
Gerakan feminisme merupakan
gerakan yang berorientasikan pada kesetaraan hak antara perempuan dan
laki-laki. Hak untuk memperoleh kesetaraan di bidang pendidikan, hak ekonomi,
politik, dan social. Gerakan feminisme ini bukan merupakan gerakan yang
bersifat radikal dan mempertentangkan kelas. Gerakan feminisme di Indonesia
bukan lagi perkara asing, hingga saat ini gerakan feminisme merupakan gerakan
yang terus di advokasi dengan tujuan tidak ada lagi penindasan maupun
diskriminasi pada kaum perempuan.
Dengan munculnya gerakan
social baru (GSB) gerakan feminis tidak selalu digambarkan dengan gerakan yang
anarki dan memberontak melainkan gerakan aksi damai yaitu dengan menunjukkan
prestasi-prestasi perempuan yang tak kalah dengan laki-laki. Selain itu juga
banyak bermunculan pilot perempuan, teknisi perempuan, sopir perempuan, dll
yang secara langsung membuktikan bahwa perempuan mempunyai kemampuan yang tidak
kalah dengan laki-laki. Gerakan feminisme sangat diterima di Indonesia, adanya
komnas perempuan di Indonesia merupakan salah satu upaya untuk mendukung dan
melindungi perempuan dalam diskriminasi yang nyata maupun diskriminasi dalam
sebuah kebijakan. Banyaknya tokoh-tokoh intelektual yang juga ikut dalam
memperjuangkan hak-hak perempuan menunjukkan bahwa gerakan feminisme bisa
dikategorikan dalam gerakan social baru.
Seperti artikel di atas yang
mengatakan bahwa “Komnas perempuan tolak
tes keperawanan”. Sejauh ini yang kita ketahui untuk bisa bekerja maupun bisa
bergabung di pendidikan pemerintah seperti kepolisian, sekolah tentara akan ada
tes keperawanan bagi perempuan. Bagaimana nasib perempuan yang masa kecilnya buruk seperti diperkosa,
ada kecelakaan yang membuat rusaknya selaput keperawanan mereka? apakah mereka
tidak berhak untuk ikut dalam seleksi sekolah kepolisian tersebut? . Komnas
perempuan disini menjalankan perannya sebagi pelindung perempuan dengan
mengadvokasi bahwa tes keperawanan hanya menjadi bentuk diskriminasi yang
membuat minder dan menciutkan mental perempuan yang memiliki masa lalu buruk.
Contoh lain di Indonesia yaitu: Kebijakan politik juga terus diperbarui agar
tidak ada lagi yang namanya ketimpangan dalam gender. Perempuan memiliki
kesempatan yang sama dalam berkarir dibidang politik, ditambahnya kuota/kursi
DPR merupakan bukti bahwa perempuan banyak diperhatikan hak-haknya.
Kritik terhadap gerakan
feminisme
Gerakan feminisme yang
merupakan gerakan untuk mengadvokasi tentang kesetaraan gender malah bisa
berbalik menjadi pengadvokasian bahwa perempuan itu lemah. Kontruksi bahwa
perempuan tidak lebih hebat dari laki-laki memang sudah tertanam jauh di
masyarakat. Suara dari gerakan feminisme yang menuntut untuk mendapatkan hak
sama dengan laki-laki secara terus menerus bisa berubah menjadi sebuah doktrin
yang memperkuat kontruksi bahwa wanita itu lemah. Dengan di suarakan terus
menerus “perempuan harus memperoleh
haknya” yang ada dalam pikiran masyarakat adalah bahwa selama ini perempuan
tidak mendapatkan haknya, perempuan tidak mendapatkan haknya karena perempuan
itu lemah. Jadi yang terkontruksi dalam masyarakat adalah perempuan itu lemah. Mengapa ada komnas perempuan tetapi tidak ada
komnas laki-laki di Indonesia? Karena yang terkontruksi jauh adalah Perempuan
merupakan pihak yang rentan dan sangat dekat dengan ketidakadilan. Komnas
perempuan semakin menguatkan bahwa perempuan butuh perlindungan di dekatnya.
“Perempuan dieksploitasi”, kata ini sangat tidak asing ditelinga kita. Bahkan dalam setiap bidang
perempuan selalu dijadikan sebagai subjek yang lemah dan ditindas, seperti
dalam teknologi, dalam media dan iklan. Perempuan selalu diposisikan sebagai
orang yang dirugikan bukan diuntungkan. Misalnya, dalam sebuah iklan sabun,
shampoo, dan produk kecantikan yang selalu menampilkan kulit mulus dan berwarna
putih, rambut panjang yang berkilau, selalu saja dikaitkan dengan eksploitasi
tubuh. Bukan hal itu merupakan kesepakatan bersama? Dimana pihak perempuan
dalam iklan melakukan kesepakatan oleh pihak manajemen dan perempuan
mendapatkan imbalan atas jasa (ibarat transaksi dan kesepakatan bersama dan
sama-sama diuntungkan). Jika hal semacam itu dikatakan sebagi eksploitasi tubuh
perempuan. Bagaimana jika kita meletakkan pria pada posisi yang sama dalam
contoh iklan tersebut. Seperti iklan celana dalam pria, dimana disana
ditampilkan pria yang memiliki badan fit dan kekar hanya menggunakan celana
dalam. Apakah itu juga merupakan eksploitasi pada pria?. Contoh lain yaitu
iklan parfum (AX*) yang sering kita lihat di TV, dimana seorang pria hanya
memakai handuk dibagian bawah dan menampilkan badan kekarnya, apakah hal itu
juga belaku pada laki-laki? Mengapa tidak ada suara pembelaan dari kaum
laki-laki bahwa laki-laki juga tereksploitasi?.
Gerakan feminisme, seperti adanya wadah perlindungan Komnas Perempuan malah menunjukkan betapa rentan dan lemahnya wanita
Langganan:
Postingan (Atom)