Jumat, 20 November 2015

Globalisasi Membawa Liberalisasi Ekonomi ke Indonesia






Banyak sekali permasalahan ekonomi di Indonesia, mulai dari kemiskinan, pengangguran, adanya ketidakrataan pendapatan terjadinya inflasi hingga ketergantungannya Indonesia dengan Negara lain. Jika dilihat perekonomian Indonesia sudah tertinggal dibanding negara-negara ASEAN lainnya. Permasalahan yang ada bisa jadi merupakan dampak dari globalisasi. Globalisasi biasanya diartikan dengan suatu proses dan perkembangan. Untuk globalisasi yang terjadi dalam perekonomian yaitu suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.


Globalisasi ekonomi biasanya diiringi dengan liberalisasi juga, liberalisasi ekonomi yaitu sistem ekonomi pasar menjadi suatu sistem dimana perusahaan individual dan swasta membuat keputusan. Jadi segala keputusan mengenai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat didasarkan pada pasar. Walaupun begitu liberalisasi ekonomi yang terjadi di Indonesia tidak dibiarkan berjalan sendiri begitu saja tetapi ada campur tangan pemerintah, pemerintah menjadi pengawas dan juga membuat kebijakan untuk keseimbangan ekonomi di Indonesia begitu harapannya. Melihat kenyataannya, secara sadar atau tidak Indonesia telah terkena goncangan liberalisme yang cukup kuat dimana di Indonesia sendiri telah ada penanaman modal asing, liberalisasi di sektor keuangan, perdagangan, pengetatan anggaran belanja (diantaranya pencabutan subsidi), pengurangan peran oleh pemeritah, privatisasi BUMN, dan perusahaan-perusahaan multinasional (perusahaan asing) yang lebih dominan memegang kekuasaan pasar.

Jika melihat system ekonomi yang digunakan di Indonesia, Indonesia memakai system campuran dimana gabungan dari system pasar bebas dan system ekonomi terpimpin yang biasa disebut dengan system ekonomi kerakyatan/ ekonomi pancasila yang diharapkan tidak hanya para pemilik modal ataupun kaum kapitalis tetapi rakyat juga mempunyai peran dalam pembentukan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Tapi dalam menjalankan system ekonomi kerakyatan atau system ekonomi pancasila tampaknya Indonesia belum konsekuen, Indonesia masih terpaku dengan para pemilik modal sehingga lebih dominan ke para kapitalis. Begitu juga dengan elit politiknya yang terkadang masih mementingkan kepentingan pribadinya menambah permasalahan negara. Karena ekonomi berkaitan erat juga dengan Negara dan korporat. Kasus yang sering kita dengar adalah kasus Freeport. Dimana pemerintah bekerjasama dengan Freeport milik asing dengan tujuan untuk mengembangkan potensi papua yaitu tambang emasnya sehingga akan menambah pendapatan Negara dan juga untuk kemakmuran dan kesejahteraan warga papua. tetapi yang terjadi adalah masih banyak warga yang dibawah garis kemiskinan Indonesia sebaagai tuan rumah hanya memiliki sekian persen saham yang tak sebanding dengan keuntungan yang didapatkan Freeport (Indonesia mendapatkan keuntungan sangat sedikit). Jadi ketika pemerintah membuat kebijakan dan bekerjasama dengan korporat maka semua itu akan berkaitan dan berdampak dengan perekonomian Negara.

Selain itu, pengaruh globalisai yang bergandengan erat dengan liberalisasi ekonomi di Indonesia memberikan permasalahan yang semakin beragam. Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi dari negara lain yang lebih murah dan berkualitas mulai dari pertanian, perternakan hingga industrinya. Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia karena tidak ada biaya pajak impor (kareana pasar bebas) sehingga mematikan usaha-usaha yang ada di Indonesia terlebih usaha dalam sektor nonformal (usaha kecil menengah) yang. Masuknya tenaga kerja asing yang lebih professional ke Indonesia sehingga mengurangi lapangan pekerjaan untuk warga Indonesia sendiri. Sehingga banyaknya pengangguran dan meningkatkan angka kemiskinan yang menandakan hal ini merupakan bentuk dari ketidaksiapan Negara Indonesia dalam persaingan yang semakin bebas . 

            Jadi kesimpulannya, pengaruh liberalisasi yang dibawa globalisasi akan menjadi menguntungkan jika Negara sudah siap bersaing dalam artian Negara sudah mempersiapkan SDA hingga SDM, serta meningkatkan potensinya dalam persaingan. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya tetapi tidak diimbangi dengan sumber daya manusianya juga, maka dari itulah terjadi kasus-kasus seperti Freeport (pemilik modal yang akan menang dan menguasai).

DAFTAR PUSTAKA
Rianto, P. 2004. Globalisasi, liberalisasi ekonomi dan Krisis demokrasi. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: vol 8 no 2 p(161-180)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALAU MAU KOMEN YANG BAIK YA SAY ^____^